Buat kamu yang belum tahu Cianjur, wah kebangetan deh. Padahal Cianjur udah masuk ke list Lonely Planet lho. Wih, udah jadi destinasi internasional ya ternyata. :) Kalau kata temen-temen sih “Cianjur, kota kecil sejuta kenangan”. Hmm.... Bisa jadi sih. Kalau bisa mengeksplorasi berbagai potensi daerah ini, pasti banyak banget kenangan yang didapat. Yang pasti, Cianjur sangat layak dipertimbangkan sebagai destinasi wisata alternatif. Secara umum, mimin kumpulin alasan utama buat datang ke Cianjur. Cekidot!
Akses Mudah Dicapai
Letak Cianjur sangat mudah dijangkau dari kota-kota di sekitarnya. Kalau dari arah barat, seperti Jakarta, Bogor atau Provinsi Banten, bisa melalui jalur Puncak atau melalui jalur alternatif Jonggol. Kalau dari arah timur seperti dari Bandung, atau Provinsi Jawa Tengah, dapat melalui jalur mudik utama lintas selatan. Ya, karena Cianjur dilalui oleh jalur utama mudik Selatan. Di utara terdapat akses dari Purwakarta, sedangkan di daerah selatan bisa menggunakan akses dari Garut atau Sukabumi. Oh iya, kalau dari luar pulau Jawa, bisa naik pesawat melalui bandara Husein Sastranegara di Bandung, atau Bandara Soeta Tangerang. Rute dari bandara, ikutin aja rute tadi yang udah disebutkan.
Jalur Cianjur berusia tua karena termasuk ke dalam rute Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan pada masa pemerinahan Hindia-Belanda yang dipimpin Daendels. Selain akses untuk kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil), untuk mencapai Cianjur bisa menggunakan kereta api dengan rute Sukabumi-Cianjur. Untuk menggunakan kereta api dari Jakarta tidak ada akses langsung tetapi harus estafet menggunakan kereta yang berbeda mulai dari Jakarta-Bogor, Bogor-Sukabumi, baru kemudian Sukabumi-Cianjur. Walau harus estafet, tetapi sensasi perjalanan dan pemandangan alam sepanjang perjalanan menuju Cianjur sangat setimpal sebagai penawarnya.
Kalau menggunakan kereta api, kita bisa berhenti di Stasiun Lampegan, dekat terowongan Lampegan yang terkenal. Terowongan ini adalah yang terpanjang dan tertua di Indonesia. Selain itu, kita juga bisa mempertimbangkan untuk mengunjungi situs megalit Gunung Padang yang sedang mendunia itu dari titik ini. Cukup menggunakan ojek, kita sudah bisa sampai ke situs megah peradaban masa lalu Indonesia.
Untuk akses kendaraan umum, baik dari Jakarta, Bogor dan Banten maupun dari arah Bandung, kamu jangan khawatir. Banyak banget bus yang melintas melalui rute Cianjur. Dari Jakarta kamu bisa naik bus dari terminal Kampung Rambutan, lalu naik ke bus yang menuju ke Tasik, Garut, atau Bandung via Puncak. Bahkan ada bus berukuran sedang yang khusus memiliki rute Jakarta-Cianjur. Sudah ber-AC lagi. Dari Bogor, kamu bisa naik angkutan minubus kecil berwarna putih (L 300) dari terminal Baranang Siang, dengan tujuan Bogor-Cianjur. Atau menunggu bus dari Jakarta via Puncak yang melintas ke daerah pasar Ciawi. Kalau dari Bandung, kamu bisa naik bus dengan tujuan Bandung-Sukabumi via Cianjur. Banyak pilihan, ada yang ekonomi dan yang ber-AC.
Terkenal Sejak Zaman Belanda
Kota kecil yang lahir lebih dari 300 tahun yang lalu ini sebenarnya ukuran wilayahnya besar banget. Dari tengah pulau Jawa baagian barat, sampai ke lepas pantai selatan pulau Jawa. Bahkan, sempat menjadi ibukota pertama keresidenan Priangan atau dalam bahasa Belanda disebut Preanger Regentschapt. Hingga akhirnya ibukota Priangan dipindahkan ke Bandung.
Selama masa kolonial, Cianjur sangat terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah dan lansekap yang indah. Kekayaan alam yang sangat diminati hingga ke daratan Eropa pada waktu itu terutama téh dan kopi. Bahkan kopi yang dikenal dengan nama kopi Priangan pada masanya, memiliki kualitas terbaik di wilayah Hindia-Belanda. Sehingga harga jualnya menjadi sangat tinggi. Selain itu potensi padi yang berlimpah juga menjadikan Cianjur sangat diandalkan untuk menjadi sumber pangan di kala itu, juga hingga saat ini.
Karena kedudukan Cianjur yang penting sebagai ibukota wilayah Priangan, maka berbagai momen bersejarah terjadi di Cianjur. Bangunan-bangunan kuno zaman kolonial masih bisa dilihat di beberapa sudut kota. Terutama di jalur yang dilalui jalur Pos Anyer-Panarukan. Kalau berniat menelusuri sejarah, Cianjur adalah tempat yang bagus untuk memulainya.
Banyak Objek Wisata Alam
Kalau ngomongin potensi wisata alam di Cianjur, wah buanyak bangeeet. Mulai dari pegunungan, danau, bukit, goa, air terjun, sungai, pantai, laut, dan lansekap persawahan, perkebunan atau hutan, ada di sini. Hal ini karena bentang alam Cianjur yang lengkap dari utara yang berkontur pegunungan, memanjang ke selatan yang berkontur pegunungan hingga lautan lepas.
Objek-objek wisata itu banyak yang sudah dikelola dengan baik sebagai tujuan wisata dengan fasilitas pendukungnya. Tetapi lebih banyak yang masih “perjaka tingting” dan belum terekspos ke publik. Di tulisan-tulisan berikutnya, nanti akan mimin bahas satu persatu objek wisata apa saja yang ada di Cianjur lebih rinci. Untuk sementara, bisa dilihat di blog lain saja dulu. :)
Orangnya Ramah
Karakter setiap individu orang memang berbeda, tetapi secara umum memiliki keseragaman karena pengaruh geografis dan kultur masyarakatnya. Orang Cianjur yang berlatar belakang budaya Sunda memilki karakter dasar yang ramah dan halus. Bahkan berdasarkan penilaian di antara orang Sunda sendiri, bahasa Sunda dialek dan intonasi Cianjur dianggap yang paling halus dari daerah lainnya di Jawa Barat.
Selain itu, masyarakat yang secara umum berlatar belakang profesi petani atau dekat dengan dunia pertanian menjadikan karakter masyarakatnya cenderung lebih kalem dan damai. Walau gak dipungkiri kalau ada juga pergesekan antara masyarakat. Tetapi biasanya lebih disebabkan karena masalah ekonomi-politik. Gak usah khawatir, konflik seperti itu selalu bisa diatasi, dan jarang banget terjadi. Secara umum, Cianjur Aman. :)
Kalau kamu tersesat di Jalan, jangan ragu untuk bertanya kepada orang yang kamu temui di jalan, apalagi kalau bertanya menggunakan bahasa Sunda (nanti kita belajar percakapan dasarnya). Pasti kamu akan ditanggapi dengan baik ditambah dengan senyuman yang berseri. Apalagi kalau yang ditanyanya gadis cantik atau cowo kece. Hehe. Pasti tambah semangat tuh travelingnya.
Soal makanan, memang Cianjur belum semaju kota tetangganya. Tetapi bisa ditemui berbagai makan khas yang unik. Kalau kamu pernah tau makanan tauco, pasti ingat sama kota Cianjur. Nah sekarang fenomenanya tambah lagi, ada bubur ayam khas Cianjur. Hmmm.... Apa sih bedanya bubur ayam khas Cianjur sama bubur ayam lainnya? Apa mungkin ayamnya itu ayam pelung yang terkenal itu? Naaah.. itu Pe-Er yang akan mimin jelaskan nanti. Pasti seru deh buat menelusuri kuliner Cianjur.
Sate maranggi juga jadi ciri khas Cianjur. Sate ini berbahan dasar daging sapi dengan bumbu kecap dan rempah. Rasanya maknyus abiss. Gurih-gurih mantep. Untuk menemukannya gak susah kok. Hampir bisa ditemui di lokasi-lokasi di pusat kota.
Untuk oleh-oleh tentunya banyak pilihan, yang khas dari Cianjur itu manisan, ladu ketan, sari kelapa (nata de coco) dan berbagai pilihan makan ringan lainnya yang bisa dibeli dengan mudah dan terjangkau kantong traveler. Kalau mau pesan mimin juga boleh kok. Bisa diatur itu mah :D.
Masih ragu buat datang ke Cianjur? Tunggu ulasan Cianjur Traveler berikutnya aja. Masih banyak materi menarik buat bantu kamu ber-traveling ke Cianjur.