Parade Kuda Kosong: Merawat Tradisi dan Warisan Budaya Cianjur

0

Cianjur, sebuah kota di Jawa Barat, memiliki tradisi unik dan mendalam yang dikenal sebagai Parade Kuda Kosong. Tradisi ini bukan hanya sebuah perayaan tahunan, tetapi juga pengingat akan sejarah perjuangan dan diplomasi para bupati terdahulu, khususnya Dalem Pamoyanan R.A.A. Wiratanudatar II. Setiap tahun, tradisi ini digelar bertepatan dengan Hari Jadi Cianjur (12 Juli) atau dalam perayaan Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus), menghadirkan nuansa sejarah dan budaya yang kaya.

Sejarah di Balik Parade Kuda Kosong

Dari penuturan para sesepuh Cianjur, salah satu versi narasi tradisi ini diyakini bermula dari cerita rakyat yang mengisahkan Dalem Pamoyanan, seorang bupati yang rutin mengirimkan upeti ke Kerajaan Mataram berupa hasil bumi dari Cianjur. Meskipun upeti hanya berupa satu butir beras, cabai, dan lada, Dalem Pamoyanan selalu menekankan bahwa meskipun rakyatnya miskin secara materi, mereka kaya akan keberanian—layaknya pedasnya cabai dan lada. Sebagai penghargaan, Sultan Mataram menghadiahkan seekor kuda kepada Dalem Pamoyanan, yang kemudian menjadi simbol kebanggaan masyarakat Cianjur.

Keunikan dan Makna Parade Kuda Kosong

Dalam parade ini, kuda dihias dengan aksesori warna-warni dan dipayungi layaknya simbol perlindungan dan kebesaran. Dipimpin oleh penuntun yang mengenakan pakaian khas, seperti gamis dengan aksesoris turban, parade ini juga menampilkan prajurit yang membawa tombak dan umbul-umbul. Kuda Kosong selalu berada di barisan terdepan sebagai simbol kebesaran Cianjur. Tradisi ini tidak hanya menjadi pameran budaya, tetapi juga sebuah pengingat akan perjuangan masyarakat Cianjur yang berhasil mengusir penjajah. Semangat dan keberanian rakyat Cianjur pada masa lalu dihidupkan kembali melalui setiap langkah parade ini.


 

Pementasan yang Menghidupkan Cianjur

Setiap tahunnya, Parade Kuda Kosong menjadi bagian dari perayaan yang lebih besar, seperti Pawai Pembangunan, yang menampilkan kesenian khas Cianjur, mulai dari pencak silat, qasidah, hingga kendaraan hias yang mengelilingi kota. Pementasan ini dimulai dari depan Pendopo Kabupaten Cianjur dan melintasi jalan-jalan protokol, membawa semangat kebersamaan dan kegembiraan bagi warga.

Menghidupkan Kembali Seni yang Hampir Hilang

Sayangnya, beberapa seni budaya Cianjur, seperti Bangkong Reang dan Tembang Cianjuran, kini terancam punah. Namun, dengan adanya tradisi seperti Parade Kuda Kosong, masyarakat diingatkan kembali akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.

Dengan mengikuti parade ini, Anda tidak hanya menyaksikan atraksi budaya, tetapi juga memahami kedalaman sejarah yang mengakar dalam kehidupan masyarakat Cianjur. Parade ini menjadi daya tarik unik yang seharusnya tidak dilewatkan bagi siapa pun yang ingin melihat kekayaan budaya Jawa Barat.

Ayo, kunjungi Cianjur dan saksikan langsung Parade Kuda Kosong—perayaan yang membawa kita lebih dekat dengan sejarah dan kebudayaan Cianjur!

Topik

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !